Kamis, 10 November 2011

Google Plus (+),jejaring sosial baru dari google



"Cara berbagi seperti dalam hidup nyata, yang dirancang kembali untuk web", itulah slogan yang bisa
anda temukan ketika berkunjung ke Google Plus.

Google Plus sendiri adalah web jejaring sosial baru
yang dibangun oleh Google yang dipastikan menjadi pesaing dari "social network" yang sudah ada seperti
seperti Facebook maupun Twitter. 

A) Design Seperti kebanyakan website dari produk Google, simple dan
minimalis adalah ciri khas dari mereka, yang lebih mengedepankan sisi User Interface (UI) design dari
pada design yang colorfull. Hampir semua orang tidak akan mempermasalahkan hal ini karena yang
terpenting adalah fungsionalitas dari web itu sendiri.

B) Usability Memang benar, tidak banyak fitur yang
ada di Google plus, tetapi dengan hal itu pengunjung tidak akan bingung untuk menggunakannya.
Meskipun begitu, jika anda belum pernah menggunakan Google Plus, kebingungan bisa dirasakan ketika
pertama kali menggunakan Google Plus. Navigasi dan icon bisa ditemukan dengan mudah pada bagian
kanan dan kiri, yang yang diikuti dengan background berwarna putih.

C) Integrasi dengan Google
Account Sama dengan produk Google yang lain, Google Plus sudah terintegrasi dengan produk Google
yang lain. Anda bisa menemukan banyak menu dari Google pada bagian atas. Selain itu, profile Google
anda bisa langsung tercatat pada Google Plus tanpa harus mengedit lagi yang tentunya akan menyingkat
waktu proses integrasi account.
Selain pin di atas, ada beberapa fitur utama yang bisa digunakan dan dimanfaatkan layaknya situs jejaring
yang lain. Karena Google plus ini masih baru, banyak yang belum tahu apa yang bisa dilakukan dengan
Google Plus.

Berikut ini adalah fitur utama yang akan menjadi pesaing berat Facebook:

1) Circles
Merupakan lingkaran pertemanan yang bisa digunakan dengan cara memasukkan nama-nama ke dalam
group. Setiap pengguna bisa berbagi konten dan file dengan format yang berbeda di dalam linkaran
pertemanan yang sudah anda buat. Secara default, ada beberapa lingkaran pertemanan yang sudah siap
digunakan yaitu Acquaintances (Kenalan atau orang yang baru dikeal), Family (Keluarga), Friends
(Sahabat atau teman) dan Following (Orang yang kita ikuti). Jika ingin menambahkan lingkaran lain, cukup
dengan menambahkan pada icon "Membuat lingkaran baru". 

2) Hangouts
Pilihan ini yang mungkin belum
ditemukan di jejaring sebelumnya, anda bisa menggunakan layanan video conference dengan banyak
orang dalam satu waktu. Yang diperlukan adalah sebuah webcam dan koneksi internet yang cepat agar
anda bisa berkomunikasi dengan lancar.

3) Huddle
Huddle adalah kata lain dari group yang memungkinkan pengguna Google Plus bisa membuat,
menambah anggota dan berinteraksi dengan pengguna lain di group tersebut. Jika sering berinteraksi
dalam group Facebook, pengguna tidak akan kesulitan lagi karena fungsinya memang sama namun
dengan tampilan yang berbeda.

4) Sparks 
Fitur ini memungkinkan anda berkumpul dengan komunitas
tertentu yang memiliki ketertarikan yang sama pada sebuah hal. Bisa jadi, hobi anda selama ini bisa lebih
tersalurkan dengan adanya Sparks pada Google Plus.

Dilihat dari fitur yang ada, ini menjadi bukti kalau Google memang sedang menantang dominasi Facebook sebagai situs jejaring sosial terbesar di dunia.




Nama : Angger Istyo Prananto
Kelas  : 2ka 25
Npm   : 10110813



KONFLIK-KONFLIK ORGANISASI




Pengertian Konflik :


Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan ikut sertakan ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakatdan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.


Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.


Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik organisasi ( organizational conflict ) adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota – anggota atau kelompok – kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas atau kegiatan – kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi. Konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya.


Penyebab – penyebab konflik antara lain :
1. Komunikasi : salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak konsisten.


2. Struktur : pertarungan kekuasaaan antar departemen dengan kepentingan–kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya–sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau lebih kelompok– kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.


3. Pribadi : ketidaksesuaian tujuan atau nilai–nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan dalam nilai – nilai persepsi.


Jenis – Jenis Konflik
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :


1.Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidak pastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.


2.Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan )


3.Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.


4.Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.


5.Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.Penyebab Terjadinya Konflik Kerja.


Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, antara lain :


1. Koordinasi kerja yang tidak dilakukan.
2. Ketergantungan dalam pelaksanaan tugas.
3. Tugas yang tidak jelas ( tidak ada deskripsi jabatan )
4. Perbedaan dalam otorisasi pekerjaan.
5. Perbedaan dalam memahami tujuan organisasi.
6. Perbedaan persepsi.
7. Sistem kompetensi insentif ( reward )
8. Strategi pemotivasian tidak tepat.


Nama       : Angger Istyo Prananto


Kelas       : 2 ka 25


Npm        : 10110813

TIPE-TIPE STRUKTUR ORGANISASI



Struktur organisasi itu sendiri merupakan bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Ada beberapa tipe struktur organisasi, diantaranya adalah :

a). Struktur Tradisional

Struktur ini berdasarkan fungsi divisi dan departemen. Ini adalah jenis struktur yang mengikuti aturan dan prosedur organisasi. ciri-cirinya dengan memberikan garis otoritas yang jelas di seluruh level manajemen.

b). Struktur Lini

Merupakan jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik. Persetujuan dan perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang bawah. Struktur ini sesuai untuk organisasi yang kecil seperti kantor akunting atau kantor hukum. Jenis struktur seperti ini memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat informatif. Mereka memiliki departemen yang lebih sedikit, yang membuat seluruh organisasi sangat desentralisasi.

c). Struktur Lini & Staff

Kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan.

d). Struktur Fungsional

Yaitu struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini:

Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing-masing.
Komunikasinya menggunakan bottom-top communication, sehingga kontrol atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana dan tidak berulang-ulang.
Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing-masing dan komunikasi antar bagian cendetung kurang terbuka.
Pergerakan dan komunikasi kurang tiap-tiap bagian masih tersekat-sekat.
Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang memproduksi barang.

Nama                 : Angger Istyo Prananto

Kelas                 : 2 ka 25

Npm                  : 10110813