- Usability adalah tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah digunakan dan mendorong pengguna untuk menggunakan sistem sebagai alat bantu positif dalam menyelesaikan tugas.
Dalam mencapai tingkat usability yang baik, ada gunanya mengerti beberapa prinsip-prinsipnya terlebih dahulu..
Prinsip-prinsip Usability :
1. Learnability
Seseorang pengguna pemula mampu mempelajari sistem mempelajari sistem dan memanfaatkan sistem secara optimal.
Di dalam prinsip ini terbagi menjadi lima bagian yaitu :
- Predictability : Pengguna mampu menentukan hasil dari sebuah tindakan didalam sistem.
- Synthesizability : Pengguna dapat melihat hasil yang terjadi atau tanda sedang terjadinya suatu proses sesegera mungkin.
- Familiarity : Melakukan analogi dalam desain sitem dengan aplikasi sejenis ataupun alat sejenis yang sebelumnya telah dianggap populer.
- Generalizability : Membuat desain operasi sistem yang juga berlaku sama di aplikasi lain yang sejenis, contoh : operasi edit(cut/copy /paste).
- Consistency : Konsisten dalam penggunaan berbagai istilah maupun ukuran.
2. Flexibility
Sebuah sistem yang dianggap memenuhi usability, diharapkan dapat dioperasikan dengan prosedur yang tidak kaku.
Sebuah sistem yang dianggap memenuhi standar fleksibilitas jika memenuhi konsep sebagai berikut :
- Dialogue initiative
- Multi Threading
- Task Migrability
- Substitutivity
- Costumizability
3.Robustness
Prinsip ini diartikan sebagai kehandalan sebuah sistem dalam mencapai tujuan khususnya dari sudut pandang pengguna . Dalam pencapaian, dibutuhkan empat kriteria yaitu :
- Observability : Pengguna bisa melakukan observasi pendahuluan sebelum benar-benar melakukan proses yang sesungguhnya.
- Recoverability : Kemampuan koreksi dari sistem jika pengguna melakukan kesalahan.
- Responsiveness : Sebuah sistem yang responsif berarti mampu menerima tindakan user dengan stabil tanpa ada kendala yang timbul akibat komunikasi dari pengguna.
- Task conformance : Kenyamanan pengguna dalam melakukan pekerjaan yang terdapat dalam sistem yang dianggap handal.
berkaitan dengan sejauh mana user merasa nyaman bekerja dengan sistem.
Setelah mengerti prinsipnya ada juga hal yang harus dimengerti dalam pengenalan Usability :
1. Human Ability
Human Ability adalah merupakan suatu kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya.
Human ability terbagi menjadi 2, yaitu :
- Good Ability (baik)
- Durasi LTM tidak terbatas dan complex.
- Kemampuan memahami tinggi.
- Mekanisme konsentrasi powerful.
- Pengenalan pola piker powerful.
- Bad Ability (buruk)
- Durasi STM terbatas.
- Akses yang tidak dapat diandalkan pada STM.
- Proses yang cenderung salah.
- Proses yang lambat.
2. Human Capabilities
Human Capabilities adalah kemampuan yg dimiliki oleh manusia namun lebih mengarah ke anggota Penginderaan / Panca indra (Mata, Telinga, Peraba) pada manusia itu sendiri. Setiap manusia pasti mempunyai batas maksimal dalam melakukan penginderaan / sense.
Capabilities terbagi tiga :
1. Kemampuan Mata/VisionPersepsi visual : ukuran & jarak penglihatan.
Keterbatasan visual : kemampuan melihat warna, kemampuan melihat teks (membaca)ketajaman, pergerakan, dan sensitivitas.
2. Kemapuan Telinga / HearingMendengar pitch/frekuensi suara.
Mendengar loudnes/amplitudo suara.
Mendengar timbre/tipe suara.
3. Kemampuan Meraba / TouchingThermocpetor : respon suhu.
Nociceptor : tekanan keras peraba.
Mechanoceptor : tekanan lembut peraba.
3. Memori
Memori adalah suatu tempat atau wadah untuk menyimpan data atau informasi. Memori juga dapat menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural.
Memori terbagi empat :
- Perceptual Buffer (memory sensor)
- Short Term Memory (RTM)
- Intermediate
- Long Term Memory (LTM)
Terdapat dua jenis LTM :a) Memori Episodik : menyimpan “data” kejadian atau pengalaman dam bentuk serial menurut waktu.
b) Memori Semantik : menyimpan record-record fakta, konsep keahliaan (skills) serta informasi lain yang diperoleh selama hidup dengan terstruktur.
4. Proses
Proses informasi pada manusia terdiri dari 3 sistem utama:
1) perseptual
menangani sensor dari luar, sebagai buffer untuk menampung masukan yang diterima dari indra manusia diproses untuk di teruskan ke otak (memory).
2) kognitif: memproses hubungan keduanya.
3) sistem motor: memngontrol aksi/respon (pergerakan, kecepatan, kekuatan).
5. Observations
Orang lebih fokus untuk menyelesaikan masalah, tidak untuk belajar menggunakan suatu sistem secara efektif.
Orang menggunakan perbandingan jika tidak ada penyelesaian.
Orang lebih kepada heuristic daripada algorithmic Lebih mencoba coba-coba daripada pemikiran matang
Orang lebih memilih sub-strategi untuk masalah yang tidak terlalu penting.
Orang belajar strategi lebih baik dengan latihan.
6. Problem Solving
Problem Solving atau yang biasa kita kenal Penyelesaian masalah, penyelesaian masalah pada IMK ini setelah penyimpanan di LTM, kemudian diaplikasikan ke Penalaran (Reasoning) adalah proses pengambilan kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Reasoning terdiri dari :
- Deduktif
Jika A, maka B
Sangat buruk untuk mengkonfirmasikan validitas dan kebenaran
- Induktif
Meskipun induksi mungkin tidak dapat diandalkan namun merupakan proses yang berguna
Induksi mengakibatkan manusia senantiasa belajar mengenai lingkungan
- Abduktif
Nama : Angger Istyo Prananato
Npm : 10110813
Kelas : 3 ka 25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar